Translate

Jumat, 01 Maret 2013

Manajemen Perubahan & OD


Memahami Manajemen Perubahan

Oleh: Wahyu Purhantara

 

Perubahan akan selalu berubah, dan tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Tuntutan perubahan terjadi pada berbagai bidang kehidupan, baik individu, kelompok masyarakat, lembaga, organisasi, termasuk perusahaan. Sumber utama pemicu perubahan pada dasarnya berasal faktor internal dan eksternal suatu organisasi. Secara rinci Drucker (1985) menyebutkan beberapa sumber pembaruan suatu organisasi dapat berasal dari : the unexpected, the incongruity, innovation based on process need, changes in industry structure or market structure, demographics, changes in perception mood and meaning, and new knowledge. Dari sumber utama tuntutan pembaruan organisasi menurut Drucker tersebut, maka sumber perubahan organisasi dapat berasal dari kondisi internal dan eksternal yang tidak diharapkan, munculnya ketidakwajaran, inovasi yang berdasarkan kebutuhan proses, perubahan struktur industri atau struktur pasar, demografi, perubahan persepsi, suasana dan makna serta pengetahuan baru. Kesemuanya ini akan bermuara pada adanya tuntutan kepada organisasi untuk mengembangakan dirinya.
Sedangkan menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut dan stakeholders minta lebih banyak nilai. Sedangkan Kreitner dan Kinicki, menyebutkan kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh kekuatan eksternal yang mencakup demographics characteristics, technological advancements, market changes, social and political pressures dan kekuatan internal yang meliputi human resources problems/prospects, managerial behavior/decisions.
Dari sumber terjadinya perubahan organisasi sebagaimana dikatakan oleh Drucker, tuntutan perubahan baik dari faktor internal dan ekesternal organisasi dan yang dikatakan oleh Kreitner dan Kinicki, dan dorongan perubahan yang diungkapkan oleh Hussey, maka organisasi secara sadari harus mengadakan perubahan secara serius sebagaimana dorongan dan tuntutan perubahan menghendaki organisasi itu harus berubah.
Perubahan bisa juga bermakna melakukan hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan (merging), melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat mengganggu (disruptive) yang sangat signifikan.. Potts dan LaMarsh melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan dari keadaan sekarang tersebut dilihat dari sudut struktur, proses, orang dan budaya. Pemahaman manajemen perubahan sebagaimana diungkapkan oleh Potts dan LaMarsh juga dianut Wibowo adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.
Semua organisasi harus berubah dan mengembangkan diri karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang. Perubahan-perubahan pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain.
Jepang adalah negara Asia yang paling mengedepankan dan menghargai adanya perubahan. Negara ini sejak dini telah dikenalkan dengan adanya budaya berubah, sehingga negara ini sejak dini selalu mendidik warga negaranya untuk mengenal dan membiasakan diri dengan perubahan. Negara dikenal sebagai negara yang maju dalam hal kreativitas dan inovasi dalam segala hal. Ditinjau dari sisi peradaban, memang masyarakat Jepang sejak dahulu telah melakukan perubahan dengan prinsip 5N (Nonton, Niteni, Niru, Nambahi, dan Nengeri). Lihat saja bahasa dan huruf yang dipakai masyarakat Jepang. Bahasa Jepang dan huruf kanji adalah hasil adopsi dari negeri China. Bahasa mandarin dan huruf China diolah sedemikian rupa, sehingga menjadi ciri khusus hasil budaya sendiri masyarakat Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar