Translate

Kamis, 21 Maret 2013

Pengembangan Organisasi, Mewirausahakan Organisasi



MEWIRAUSAHAKAN ORGANISASI

Oleh: Wahyu Purhantara 


A.    Membangun organisasi yang kreatif
Sebuah bisnis diawali dari sebuah ide atau gagasan. Gagasan ini kemudian diimplementasikan dalam bentuk rencana bisinis, yang kemudian diuji kelayakannya. Hasil kelayakan ini akan menunjukkan apakah rencana bisnis ini feasible dan reasonable yang berdampak pada return bagi investor atau justru akan menghabiskan modal. Oleh karenanya, setiap pelaku bisnis akan menghargai suatu ide bisnis, karena ide akan melahirkan sesuatu yang baru; dan sesuatu ini akan berharga di kemudian hari. Menyadari akan hal ini, maka organisasi yang berbasis kewirausahaan akan menjunjung tinggi dan menghargai arti sebuah kreativitas. Organisasi ini akan memfasilitasi ide kreatif dari para karyawannya, mulai dari penyediaan tempat, anggaran, dan fasilitas lain untuk kepentingan uji coba sampai menghasilkan suatu produk baru. Dari sisi manajerial, mulai dari top manajer sampai pada first line managers akan membuka diri dan berupaya menumbuhkembangkan kreativitas dari para karyawannya. Tahapan ini sering disebut tahapan insepsi (Winardi, 2003).
Tahapan kedua adalah tahapan pelaksanaan ide-ide kreatif. Pada tahapan ini, analisis implementatif lebih mendominasi, karena pada tahapan ini gagasan telah dioperasionalisasikan dan dikondisikan pada realitas di lapangan. Pemikiran analisis diperlukan untuk: pertama, mendapatkan umpan balik antara gagasan dengan realitas. Kedua, menciptakan perangkat-perangkat lunak (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis operasional) agar gagasan dapat direalisasikan secara mudah. Ketiga, untuk mendapatkan gambaran nyata dari pekerjaan yang terkait di dalam gagasan. Untuk kepentingan-kepentingan ini, organisasi yang kreatif akan dikembangkan dalam : pendelegasian wewenang, struktur organisasi, standar kinerja, standar kualitas, pengendalian biaya, dan lain-lain. Kebutuhan pemikiran analitikal ini, menurut Winardi (2003), akan menghasilkan suatu organisasi dimana pekerjaan dilakukan oleh banyak orang yang dikoordinasikan secara efisien. 
Zimmerer dan Scarborough (2002) mengusulkan bahwa kreativitas organisasi akan berhasil apabila disalurkan dan diarahkan. Oleh karenanya, kreativitas harus dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen, sehingga kreativitas sangat bermanfaat untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Menyadari akan hal ini, maka kreativitas organisasi adalah suatu keharusan untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi bisnis (survival organization).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar