MEWIRAUSAHAKAN ORGANISASI
Oleh: Wahyu Purhantara
A. Mendinamisasikan semangat wirausaha
Organisasi tidak akan serta merta mampu mendinamisir
dirinya tanpa adanya suatu ruh yang hidup di dalamnya. Ruh dinamisasi ini
sangat ditopang budaya dan jiwa organisasi dan orang-orang yang berada di
dalamnya. Dinamisasi organisasi atau perusahaan sangat bergantung pada tingkat
responsivitas dirinya terhadap perubahan eksternal, seperti perubahan dan
peningkatan kebutuhan pelanggan, perkembangan ilmu dan teknologi, perubahan
ekonomi makro dan global, dll.
Perubahan-perubahan ini adalah
suatu fakta yang harus direspon oleh organisasi perusahaan. Sebab perubahan
tidak mungkin dihindari. Perusahaan yang dinamis adalah perusahaan yang mampu
menjawab perubahan, karena itulah perubahan dapat bermakna sebagai peluang dan
sekaligus sebagai ancaman. Apabila perusahaan tidak mampu menghadapinya, maka
perubahan akan menjadi ancaman bagi keberadaan perusahaan. Dan sebaliknya, jika
perusahaan senantiasa mengedepankan semangat entrepreneur maka perubahan dapat
dijadikan peluang olehnya. Oleh karenanya, semangat entrepreneur harus menyatu
dan menjadi ruh bagi perusahaan agar dirinya mampu memanfaatkan perubahan
sebagai suatu keuntungan.
Langkah pertama yang
harus ditempuh oleh organisasi atau perusahaan untuk mendinamisasikan semangat entrepreneur adalah menghidupkan semangat intrapreneur (entrepreneur dalam perusahaan).
Perusahaan membuka peluang kepada semua karyawannya untuk bebas melakukan
kreativitas. Kreativitas karyawan harus dihargai dan dilindungi. Secara
aplikatif, mereka yang memiliki kelebihan kreativitas di dalam produksi dan
inovasi layanan atau terobosan lain wajib diberi peluang dan dibiayai oleh
perusahaan. Dari mereka inilah perusahaan akan memunculkan keunggulan
kompetitif dan sekaligus merespon perubahan zaman.
Langkah kedua,
Zimmerer dan Scarborough (2003) memberikan
solusi langkah terbaik untuk mewirausahakan organisasi. Mereka berpendapat
bahwa dorongan kreativitas muncul dari perubahan pasar. Untuk itu, organisasi atau perusahaan melakukan upaya:
a. Mendidik semua SDM dengan prinsip customer oriented.
Proses ini dijalani untuk mengetahui: mengapa pelanggan mau melakukan pembelian
produk/ jasa, masalah apa yang mereka munculkan atas produk/ jasa, apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan mereka, apakah pelanggan selama ini merasa dipuaskan,
mengapa mereka setia dan loyal terhadap produk/ jasa kita, dan lain-lain.
b. Mendidik semua SDM tentang pentingnya nilai kemajuan/ perbaikan
pada suatu produk, pemasaran, dan proses distribusi dari perusahaan sampai ke
tangan pelanggan. Perbaikan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan daya kompetitif perusahaan dengan mengacu pada
perubahan yang terjadi di tingkat bisnis.Competitive oriented merpakan suatu langkah
organisasi atau perusahaan untuk selalu berupaya berbuat yang lebih baik,
karena pesaing akan senantiasa mencari kelemahan-kelemahan organisasi.
c. Menciptakan lingkungan organisasi atau perusahaan yang kondusif, yaitu lingkungan yang membantu
perkembangan ide-ide baru dan dorongan kepada SDM untuk mengedepankan ide-ide. Lingkungan
kondusif untuk mengembangkan ide dan komunikasi antar SDM yang terbuka sengaja
diciptakan dan menjadi ruh organisasi untuk lebih maju dan berkembang. Tidak
ada super hero dalam satu wadah organisasi, sehingga hanya dia yang boleh
berinisiatif dan berkreativitas. Semua pihak ikut berfikir dan berperilaku
positif untuk mengembangkan ide-idenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar