PRINSIP PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN TENAGA KERJA
Oleh: Wahyu Purhantara
Pembelajaran merupakan dasar dari perilaku manusia. Belajar
adalah suatu perubahan yang relatif permanen yang dihasilkan melalui latihan
dan pengalaman, sebagai hasil dari merespon stimulus. Teori koneksionisme
dasarnya adalah keterkaitan antara stimulus dan respon. Pembelajaran diartikan
sebagai suatu pengembangan perilaku sebagai hasil dari respon individu terhadap
stimulus. Yang perlu untuk diberi penguatan (reinforcement), diperlukan adanya
upaya penghindaran, pemadaman atas perilaku yang tidak diharapkan, diperlukan
adanya reward dan punishment. Teori cognitive merupakan prinsip pembelajaran
yang menekankan pada proses kesadaran akan pemahaman dan pengenalan. Dengan
penstrukturan kembali persepsi akan menghasilkan pemahaman, yang merupakan ciri
dari suatu kegiatan intelektual. Perilaku manusia ditentukan melalui stimulus
dengan pengantara cognitif akan menghasilkan respon. Konsep pembelajaran Agar
proses pembelajaran dapat menjadi efektif maka diperlukan adanya suatu konsep
dari pembelajaran.
Motivasi : secara umum pembelajaran dapat berjalan secara
efektif jika ada motivasi untuk belajar, karena itu diperlukan adanya insentif
agar seseorang mau belajar. Penguatan positif : suatu kejadian yang meningkatkan
perilaku maka akan diulangi kembali. Pengetahuan tentang hasil : dengan
mengetahui hasil yang didapatkan maka peserta dapat fokus pada apa yang belum
dikuasainya. Experiential learning:
pembelajaran memerlukan adanya praktek dan penghayatan. Transfer of training: pelatihan harus memberikan efek adanya
pengembangan sebagai indikator atas adanya pemidahan pengetahuan dalam
training. Aturan pembelajaran Untuk melancarkan proses pembelajaran harus ada
aturan yang perlu diperhatikan. Aturan pembentukan asosiasi:
1. perlu sering adanya pengulangan
2. perlu adanya perhatian dan minta
3. pengulangan bersifat distributif
4. prinsip pembelajaran keseluruhan
5. pengulangan aktif dengan membaca keras lebih efektif
6. STM bisa menurun dengan cepat
7. memori menjadi lebih baik dengan metode pengelempokan.
Hal yang membantu pembelajaran selektif:
1. menggunakan metode seleksi positif
2. pengetahuan tentang hasil adalah pokok untuk seleksi
3. hubungan causa dibuat jelas dan berarti
4. diperlukan adanya instruksi yang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar