Translate

Rabu, 13 Maret 2013

Pengembangan Organisasi (Merencanakan)



TEHNIK YANG DIPERGUNAKAN UNTUK
ORGANIZATION DEVELOPMENT BASED ENTREPRENEURIAL SPIRIT
Oleh: Wahyu Purhantara 


Pola dan tehnik yang dikembangkan oleh beberapa organisasi atau perusahaan besar untuk melakukan lompatan strategis (jumping strategic) di dalam pengembangan organisasi dapat dilakukan beberapa langkah. Lompatan strategis ini dimaksudkan agar pola pertumbuhan organisasi dapat dilakukan secara cepat, tanpa melalui kurva S (atau life cycle organization) yang begitu melelahkan. Secara teoritis pola pengembangan seperti ini diperbolehkan guna mengejar ketertinggalan kompetisi. Ada empat pola jumping strategic pertumbuhan organisasi, yaitu melalui kegiatan :
1. Ekspansi. Pola ini merupakan suatu tehnik pengembangan organisasi dengan cara mengembangkan sayap bisnisnya dan tetap core business yang sama. Tehnik ini diimplementasikan dengan cara mengakuisisi organisasi atau perusahaan lain yang memiliki core business yang sama. Sebagai contoh strategi ekspansi dipakai oleh Philip Morris pada saat membeli Kraft, sehingga membuat Philip Morris menjadi lebih besar dalam industri makanan.
2.  Diversifikasi. Pertumbuhan ini muncul dari berbagai macam bentuk usaha, seperti pengembangan produk dan jasa yang baru, integrasi vertical dan diversifikasi konglomerasi.  Contohnya adalah Paramount Communications yang memiliki berbagai bidang usaha, seperti Paramount Pictures, tim bola basket New York Knicks dan penerbit Simon and Schuster.
3.  Pengembangan Teknologi. Pertumbuhan ini muncul dari dampak aplikasi pengembangan teknologi sebuah organisasi, seperti Federal Express yang tumbuh dengan cepat sebagai akibat penggunaan teknologi komputer dari mulai penerimaan paket sampai penyampaian paket ke konsumen.
4.  Perbaikan Teknik Manajerial. Pertumbuhan ini muncul sebagai dampak dari proses manajemen yang dimodifikasi dan diperbaiki sehingga menimbulkan efisiensi.  Contohnya adalah IBM yang mempunyai kader manajer yang handal dan memberikan kontribusi terhadap proses manajemen, sehingga memberikan daya dorong yang luar biasa bagi pertumbuhan organisasi (Wahyu Purhantara, 2011).
Teknik yang dipergunakan untuk ODES dapat dimulai dari tingkatan individual, tingkatan kelompok, dan tingkatan organisasi. Adapun pilihan teknik yang tersedia, tergantung pada perubahan yang diinginkan. Menurut Winardi, sejumlah teknik yang biasanya dikembangkan dalam bidang pengembangan organisasi adalah konseling, pelatihan kepekaan, dan konsultasi proses. Greenberg dan Baron mengembangkan tehnik OD menjadi lima model (survey feedback, sensitivity training, team building, quality of work life programs, management by objectives). Sedangkan Tyagi membagi teknik OD menjadi 10 model (action research, sensitivity training, transactional analysis, process consultation, Intergroup Activities; Third-party Peacemaking, grid organization development open system planning, alternative work pattern).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar