TEHNIK YANG DIPERGUNAKAN UNTUK
ORGANIZATION DEVELOPMENT BASED ENTREPRENEURIAL SPIRIT
Oleh: Wahyu Purhantara
Pola dan tehnik yang
dikembangkan oleh beberapa organisasi atau perusahaan besar untuk melakukan
lompatan strategis (jumping strategic)
di dalam pengembangan organisasi dapat dilakukan beberapa langkah. Lompatan
strategis ini dimaksudkan agar pola pertumbuhan organisasi dapat dilakukan
secara cepat, tanpa melalui kurva S (atau life
cycle organization) yang begitu melelahkan. Secara teoritis pola
pengembangan seperti ini diperbolehkan guna mengejar ketertinggalan kompetisi. Ada empat pola jumping
strategic pertumbuhan
organisasi, yaitu melalui kegiatan :
1. Ekspansi. Pola ini merupakan suatu tehnik pengembangan organisasi dengan cara
mengembangkan sayap bisnisnya dan tetap core
business yang sama. Tehnik ini diimplementasikan dengan cara mengakuisisi
organisasi atau perusahaan lain yang memiliki core business yang sama. Sebagai contoh strategi ekspansi dipakai oleh Philip Morris pada
saat membeli Kraft, sehingga membuat Philip Morris menjadi lebih besar dalam
industri makanan.
2. Diversifikasi. Pertumbuhan
ini muncul dari berbagai macam bentuk usaha, seperti pengembangan produk dan
jasa yang baru, integrasi vertical dan diversifikasi konglomerasi.
Contohnya adalah Paramount Communications yang memiliki berbagai bidang usaha,
seperti Paramount Pictures, tim bola basket New York Knicks dan penerbit Simon
and Schuster.
3. Pengembangan Teknologi. Pertumbuhan ini muncul dari dampak aplikasi pengembangan teknologi sebuah
organisasi, seperti Federal Express yang tumbuh dengan cepat sebagai akibat
penggunaan teknologi komputer dari mulai penerimaan paket sampai penyampaian
paket ke konsumen.
4. Perbaikan Teknik Manajerial. Pertumbuhan ini muncul sebagai dampak dari proses manajemen yang
dimodifikasi dan diperbaiki sehingga menimbulkan efisiensi. Contohnya
adalah IBM yang mempunyai kader manajer yang handal dan memberikan kontribusi
terhadap proses manajemen, sehingga memberikan daya dorong yang luar biasa bagi
pertumbuhan organisasi (Wahyu Purhantara, 2011).
Teknik yang
dipergunakan untuk ODES dapat dimulai dari tingkatan individual, tingkatan
kelompok, dan tingkatan organisasi. Adapun pilihan teknik yang tersedia,
tergantung pada perubahan yang diinginkan. Menurut Winardi, sejumlah teknik
yang biasanya dikembangkan dalam bidang pengembangan organisasi adalah
konseling, pelatihan kepekaan, dan konsultasi proses. Greenberg dan Baron
mengembangkan tehnik OD menjadi lima model (survey
feedback, sensitivity training, team building, quality of work life
programs, management by objectives). Sedangkan Tyagi membagi teknik OD
menjadi 10 model (action research,
sensitivity training, transactional analysis, process consultation, Intergroup Activities; Third-party Peacemaking, grid organization development open system
planning, alternative work pattern).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar