HIPOTESIS
DALAM PENELITIAN
Oleh: Wahyu Purhantara
Pengertian Hipotesis
Tidak semua jenis penelitian mempunyai
hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji
kebenarannya sesuai dengan model dan analisis yang cocok. Hipotesis penelitian
dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Secara prosedur hipotesis penelitian diajukan setelah
peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman
dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.
Hipotesis merupakan jawaban jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Setelah
masalah dirumuskan, maka langkah berikutnya ialah merumuskan hipotesis. Apakah
hipotesis itu? Ada banyak definisi hipotesis yang pada hakikatnya mengacu pada
pengertian yang sama. Diantaranya ialah hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang sedang diteliti.
Menurut Nasution
definisi hipotesis ialah “pernyataan tentative yang merupakan dugaan
mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya”.
(Nasution:2000)
Zikmund
(1997:112) mendefinisikan hipotesis sebagai: “Unproven proposition or supposition that tentatively explains certain
facts or phenomena; a probable answer to a research question”.
Menurut Zimund hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti
yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga
merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset.
Pertimbangan dalam Merumuskan
Hipotesis
Dalam merumuskan hipotesis peneliti perlu pertimbangan- pertimbangan diantaranya:
- Harus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variabel yang akan dikaji. Kedua variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variabel tergantung dua variabel bebas.
- Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
- Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris. Sebaiknya hipotesis jangan mencerminkan unsur-unsur moral, nilai-nilai atau sikap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar