ANALISA PEKERJAAN
Oleh : Wahyu Purhantara
Pengertian Analisis pekerjaan adalah suatu proses kajian
sistematis tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu pekerjaan, yang
melingkupi tugas-tugas, tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menentukan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan ciri-ciri kepribadian yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Tujuan Penggunaan:
- Manusia sebagai tenaga kerja : membuat rencana strategis SDM; seleksi dan penerimaan; pelatihan dan pengembangan; peningkatan karir; evaluasi kinerja ; sistem pemberian imbalan; kesehatan dan keselamatan kerja; hubungan industrial.
- Pekerjaan dan organisasi : untuk uraian pekerjaan; klasifikasi pekerjaa; desain kerja dan alat; rekayasa kerja dan perencanaan organisasi Metode Analisis pekerjaan 1. kuesioner ; on-line, mailing, check list, buku harian.
- Wawancara & observasi ; wawancar perorangan, kelompok atau teknik partisipasi kerja. Alat ukur psikologis sebagai prediktor.
Jika suatu analisa pekerjaan sudah menentukan kualifikasi
suatu pekerjaan maka yang perlu dilakukan adalah menentukan alat tes yang dapat
mengukur kualifikasi yang ada yang dalam hal dijadikan sebagai prediktor.
Peramalan ini bisa didasarkan pada skor hasil ujian dan tes, hasil wawancara
dan hasil observasi. Biasanya prediktor tersebut berisi tentang kecakapan
intelektual, keterampilan merencanakan pekerjaan dan keterampilan untuk mengkomunikasikan
ide dan pengalaman. Alat psikotes dapat digolongkan dalam :
- tes kecakapan : intelektual (IQ), pemahaman ruang dan mekanik, ketepatan persepsi (TKD, IST, CFIT, SPM, FRT)
- tes kepribadian objektif : mengungkap kepribadian melalui stimulus yang terstrukutur, yang terdapat dalam tes ciri kepribadian dan kejujuran minat (EPPS, Papikostik, DISC, RMIB, KUDER)
- tes kepribadian proyektif : mengungkap kepribadian melalui stimulus yang ambigu misalnya Wartegg tes, DAP, BAUM atau HTP.
- tes situasional : mengungkap perilaku yang khas jika dihubungkan dengan variabel lingkungan. Misal FGD, LGD, In-Basket test, Business Game.
- tes sikap kerja : mengungkap sikap kerja dalam kondisi kerja buatan (tes Kraepelin dan tes Pauli)
Hasil tes sebagai
kriteri keberhasilan
Akurasi peramalan yaitu adanya korelasi antara skor-skor
prediktor dan skor-skor dari kriteria keberhasilan. Semakin tinggi IQ
diprediksikan akan mencapai keberhasilan yang memuaskan. Semakin rendah IQ
diprediksikan akan semakin mengalami hambatan untuk mencapai keberhasilan.
Sehingga yang tinggi diterima karena sesuai kriteria dan yang rendah tidak
diterima karena tidak dengan sesuai kriteria. Kriteria keberhasilan : Dimensi
waktu 1. kriteria langsung yaitu diperoleh bersamaan dengan diperolehnya skor prediktor.
2. kriteria antara yaitu diperoleh tidak lama setelah skor prediktor diperoleh.
3. kriteria pokok yaitu diperoleh lama setelah skor prediktor diperoleh.
Dimensi derajat abstraksi
- kriteria pokok yaitu paling abstrak dan susah diukur.
- kriteria konseptual yaitu merupakan kriteria yang paling kongkrit
- skor kriteria merupakan ukuran-ukuran atau skor-skor yang berhubungsn dengan perilaku yang menjadi kriteria.
Assessment
Centre (AC)
merupakan prosedur yang komprehensif dan baku dimana banyak teknik-teknik
pemeriksaan yang digunakan yang dikombinasikan untuk menilai orang dalam
berbagai tujuan. Tujuannya adalah: 1. memilih karyawan untuk dipromosikan
kedalam jajaran manajerial 2. mengindentifikasi karyawan yang memiliki potensi
manajerial sejak awal karirnya 3. menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai
dengan bakatnya. 4. membantu karyawan untuk mengidentifikasi kemampuannya dan
kemudian mengembangkannya. Prosesnya yaitu: 1. mengidentifikasi kompetensi
pekerjaan manajerial 2. mengembangkan assessment tools 3. menetapkan assesses
atau calon manajer 4. menetapkan assessor 5. melaksanakan assessment 6. membuat
laporan 7. memberi umpan balik. Beberapa metode assessment centre inbasket
exercices LGD dan Role Play Bussiness Game
Tidak ada komentar:
Posting Komentar