Strategi diversifikasi
Oleh: Wahyu Purhantara
Strategi
diversifikasi adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengembangkan bisnis atau
usahanya di sector industri yang lain. Salah satu alasan kebijakan ini ditempuh
adalah daya saing strategis perusahaan
harus dibangun melalui beberapa sektor. Teori diversifikasi saat ini
menunjukkan bahwa perusahaan harus melakukan diversifikasi ketika mereka miliki
sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti yang berlebih.
Tingkat dan jenis diversifikasi:
1. Tingkat diversifikasi :
rendah
a. bisnis tunggal
b. bisnis dominan
2. Tingkat diversifikasi :
moderat sampai tinggi
a. berkaitan terbatas
b. berkaitan berhubungan
3. Tingkat diversifikasi :
sangat tinggi
Tidak berkaitan
Motif melakukan
diversifikasi
1. Kinerja rendah
Kinerja buruk dapat mengakibatkan meningkatnya
diversifikasi, khususnya jika memiliki sumber daya untuk mengejar diversifikasi.
Namun tingkat keuntungan yang rendah dan diikuti diversifikasi tambahan justru
akan memperparah keadaan, sehingga mengakibatkan pelepasan-pelepasan unit
bisnis.
2. Ketidakpastian arus kas masa
depan
Perusahaan-perusahaan kecil dan perusahaan yang
sudah matang memandang perlu untuk melakukan diversifikasi untuk dapat bertahan
dalam jangka panjang. Diversifikasi ini
dimaksudkan agar perusahaan memiliki jaminan akan kelangsungan hidupnya dengan
melalui portofolio usahnya.
3. Pengurangan risiko perusahaan
Bisnis tunggal sangat riskan terhadap risiko usaha,
sehingga diversifikasi usaha merupakan alternatif untuk mengurangi risiko.
Penyebaran investasi dan sumber daya akan mampu menjaga keberlanjutan
perusahaan, karena masing-masing unit bisnis akan saling membantu, saling
membangun sinergi, baik dalam hal teknologi maupun dalam keuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar