INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh : Wahyu
Purhantara
Dalam
proses penelitian ilmiah akan diperoleh data-data yang akan diproses dan pada
akhirnya diterjemahkan menjadi suatu hasil atau kesimpulan dari penelitian
tersebut. Untuk mendapatkan data tersebut maka diperlukan suatu alat
ukur/instrumen.
Nah,
proses dalam menyusun alat ukur (instrumen) penelitian sangatlah penting karena
instrumen tersebut menjadi pedoman untuk mengukur variabel-variabel penelitian.
Instrumen (Alat Ukur)
Dalam
penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan
data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik peneliti akan lebih
banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan
key instruments.
Instrumen
penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
Dengan
demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung
pada jumlah variabel yang diteliti.
Validitas
Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu
alat ukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Analoginya misalnya meteran yang valid dapat digunakan
untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur
panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur
berat.
Reliabilitas
Reliabel
adalah keajekan (konsistensi) alat pengumpul data/ instrumen dalam mengukur apa
saja yang diukur. Instrumen yang reliabel maksudnya instrumen yang jika digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Meteran dari karet yang digunakan untuk mengukur panjang merupakan contoh alat
ukur yang tidak reliabel.
.
LANGKAH MENYUSUN
INSTRUMEN
1.
Identifikasi
variabel
2.
Jabarkan
variabel menjadi sub variabel
3.
Cari
indikator dari setiap sub variabel
4.
Rumuskan
menjadi butir-butir instrumen
5.
Lengkapi
dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar
ATURAN MENYUSUN
INSTRUMEN:
1.
Gunakan
pertanyaan pendek
2.
Gunakan
bahasa yang sesederhana mungkin
3.
Tanyakan
1 topik saja untuk 1 pertanyaan
4.
Hindari
pertanyaan abstrak
5.
Jika
ada kecenderungan ketidakjelasan, berikan definisi singkat
6.
Gunakan
kata aktif daripada pasif
KESALAHAN UMUM
1.Pertanyaan
dengan kalimat kompleks
2.Pertanyaan
negatif 2 kali
3.Pertanyaan
dengan bahasa yang mempunyai muatan
4.Pertanyaan
yang bermakna ganda
5.Pertanyaan
yang mengarahkan
6.Pertanyaan
mengenai tingkat atau proporsi
13 KRITERIA PENYUSUNAN
- Setiap pernyataan harus memuat hanya satu topik pikiran
- Hindari pernyataan dengan kata-kata selalu, semua, tidak pernah, dan tidak
- Kata-kata hanya, cuma, dan kata lainnya dengan arti mirip harus digunakan dengan hati-hati
- Bila memungkinkan, pernyataan disampaikan dalam bentuk kalimat sederhana, tidak dalam bentuk kalimat kompleks
- Hindari menggunakan kata-kata dalam pernyataan yang mungkin tidak dimengerti oleh semua target personal
- Hindari menggunakan kalimat negatif ganda.
- Hindari pernyataan yang berhubungan dengan masa lampau
- Hindari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai sesuatu yang faktual
- Hindari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari satu arti
- Hindari pernyataan yang tidak relevan dengan obyek psikologis yang sedang dibahas
- Hindari pernyataan yang cenderung didukung atau ditolak semua orang
- Pilih pernyataan dengan bahasa yang sederhana, jelas dan langsung
- Pernyataan harus pendek, tidak lebih dari 20 kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar