MODAL MASUK SURGA DENGAN AMALAN
SUNNAH
Oleh: Wahyu Purhantara
Dalam
pembahasan Hadits Arbain Nomor 29 bagian ketiga dijelaskan bahwa menyembah
Allah swt tanpa syirik adalah modal pertama dan utama untuk masuk surga. Juga
telah disebutkan beberapa modal lain yang mesti dilakukan, yaitu komitmen
dengan ibadah-ibadah fardhu, khususnya rukun Islam, yaitu shalat, zakat, puasa
dan haji.
Hadits ini
juga mengisyaratkan adanya ibadah-ibadah sunah yang bisa dijadikan modal
tambahan untuk memantapkan posisi kita di surga. Amalan-amalan sunah yang
disebutkan oleh hadits ini adalah:
1.
Puasa sunah. Rasulullah saw menjelaskan, berpuasa memiliki
fungsi sebagai junnah, yang berarti perisai atau tameng. Sebab puasa
memang dapat menjaga pelakunya agar terhindar dari kubangan syahwat. Dengan
demikian, di dunia ia terhindar dari dosa dan maksiat, di akhirat ia terbebas
dari neraka. Untuk itulah Rasulullah saw dalam hadits lain menjelaskan, “Puasa
itu junnah, oleh karena itu janganlah seseorang berkata kotor (jorok),
tidak berbuat bodoh, dan jika ada seseorang memerangi atau mencelanya,
hendaklah ia berkata, ‘Saya sedang berpuasa,’” (Hadits shahih, diriwayatkan
oleh Bukhari [1894]).
2. Bersedekah. Rasulullah saw menjelaskan bahwa sedekah dapat
memadamkan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mampu memadamkan api. Ada
beberapa hadits yang menjelaskan sebagian dari maksud dan makna hadits ini, di
antaranya:
a.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah saw bersabda,
“Bahwasanya sedekah dapat memadamkan(mendinginkan) pelakunya dari panasnya azab
kubur, dan bahwasanya seorang mukmin itu pada hari kiamat nanti akan berteduh
di bawah naungan sedekahnya,” (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jam al-Kabir,
juga oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan dinilai shahih oleh Syekh
Albani [lihat Silsilah Hadits Shahih, no. 3484]).
b. “Sedekah yang dilakukan secara rahasia dapat memadamkan
kemurkaan Allah swt,” (HR At-Thabarani dalam al-Mu’jam Ash-Shaghir dan
dinilai shahih oleh Syekh Albani dalam Silsilah Hadits Shahih no. 1908).
Dan
di antara makna “sedekah memadamkan kesalahan” adalah bahwa sedekah itu dapat
menghapus kesalahan dan keburukan, sebagaimana dijelaskan dalam QS Al-Baqarah
[2]: 271.
3.
Shalat malam. Rasulullah saw menjelaskan bahwa manfaat
shalat malam pun seperti manfaat sedekah, yaitu dapat menghapus kesalahan. Hal
ini diperkuat oleh riwayat lain, “… Bahwasanya puasa itu junnah,
sedangkan sedekah dan qiyamullail itu menghapus kesalahan,” (HR Ahmad). Dan
tersebut dalam hadits lain, “Konsistenlah dalam melakukan qiyamullail, sebab ia
adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, dan ia merupakan upaya
taqarrub (pendekatan) kepada Tuhan kalian, dan juga menjadi penghapus keburukan
dan pencegah dosa,” (HR At-Tirmidzi [3549], dan Syekh Albani menilainya sebagai
hadits shahih, lihat Shahih al-Jami’ ash-Shaghir wa ziyadatuhu no.
4079).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar