Translate

Selasa, 23 Juli 2013

Amalan untuk masuk sorga



MODAL MASUK SURGA DENGAN AMALAN SUNNAH
Oleh: Wahyu Purhantara

Dalam pembahasan Hadits Arbain Nomor 29 bagian ketiga dijelaskan bahwa menyembah Allah swt tanpa syirik adalah modal pertama dan utama untuk masuk surga. Juga telah disebutkan beberapa modal lain yang mesti dilakukan, yaitu komitmen dengan ibadah-ibadah fardhu, khususnya rukun Islam, yaitu shalat, zakat, puasa dan haji.
Hadits ini juga mengisyaratkan adanya ibadah-ibadah sunah yang bisa dijadikan modal tambahan untuk memantapkan posisi kita di surga. Amalan-amalan sunah yang disebutkan oleh hadits ini adalah:
1.     Puasa sunah. Rasulullah saw menjelaskan, berpuasa memiliki fungsi sebagai junnah, yang berarti perisai atau tameng. Sebab puasa memang dapat menjaga pelakunya agar terhindar dari kubangan syahwat. Dengan demikian, di dunia ia terhindar dari dosa dan maksiat, di akhirat ia terbebas dari neraka. Untuk itulah Rasulullah saw dalam hadits lain menjelaskan, “Puasa itu junnah, oleh karena itu janganlah seseorang berkata kotor (jorok), tidak berbuat bodoh, dan jika ada seseorang memerangi atau mencelanya, hendaklah ia berkata, ‘Saya sedang berpuasa,’” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Bukhari [1894]).

2. Bersedekah. Rasulullah saw menjelaskan bahwa sedekah dapat memadamkan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mampu memadamkan api. Ada beberapa hadits yang menjelaskan sebagian dari maksud dan makna hadits ini, di antaranya:
a.     Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah saw bersabda, “Bahwasanya sedekah dapat memadamkan(mendinginkan) pelakunya dari panasnya azab kubur, dan bahwasanya seorang mukmin itu pada hari kiamat nanti akan berteduh di bawah naungan sedekahnya,” (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jam al-Kabir, juga oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan dinilai shahih oleh Syekh Albani [lihat Silsilah Hadits Shahih, no. 3484]).
b. “Sedekah yang dilakukan secara rahasia dapat memadamkan kemurkaan Allah swt,” (HR At-Thabarani dalam al-Mu’jam Ash-Shaghir dan dinilai shahih oleh Syekh Albani dalam Silsilah Hadits Shahih no. 1908).
Dan di antara makna “sedekah memadamkan kesalahan” adalah bahwa sedekah itu dapat menghapus kesalahan dan keburukan, sebagaimana dijelaskan dalam QS Al-Baqarah [2]: 271.

3.     Shalat malam. Rasulullah saw menjelaskan bahwa manfaat shalat malam pun seperti manfaat sedekah, yaitu dapat menghapus kesalahan. Hal ini diperkuat oleh riwayat lain, “… Bahwasanya puasa itu junnah, sedangkan sedekah dan qiyamullail itu menghapus kesalahan,” (HR Ahmad). Dan tersebut dalam hadits lain, “Konsistenlah dalam melakukan qiyamullail, sebab ia adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, dan ia merupakan upaya taqarrub (pendekatan) kepada Tuhan kalian, dan juga menjadi penghapus keburukan dan pencegah dosa,” (HR At-Tirmidzi [3549], dan Syekh Albani menilainya sebagai hadits shahih, lihat Shahih al-Jami’ ash-Shaghir wa ziyadatuhu no. 4079).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar