Translate

Selasa, 11 Desember 2012

Kinerja SDM



KUALITAS KINERJA SDM
Oleh: Wahyu Purhantara

Kinerja seorang SDM dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan motivasi. Kemampuan SDM terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality yang meliputi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (Anwar Prabu Mangkunegara, 2000).
Kinerja individu sangat terkait dengan kemampuan SDM. Kemampuan (ability) merujuk ke suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental, sementara kemampuan intelektual memainkan peran yang lebih besar dalam pekerjaan-pekerjaan rumit yang menuntut persyaratan pemrosesan informasi. Kemampuan fisik yang khusus memiliki makna penting untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut keterampilan dan lebih terbakukan dengan sukses. Pekerjaan-pekerjaan mengajukan tuntutan yang berbeda-beda terhadap orang dan bahkan orang memiliki kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu kinerja karyawan ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan kemampuan (Stephen P. Robbins, 2001).
Kemampuan individu banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagaimana yang dikemukakan oleh Heidjarchman dan Suad Husnan (1997) yang menyatakan bahwa kemampuan merupakan faktor-faktor jabatan yaitu: pendidikan, inisiataif dan pengalaman. Kaitannya dengan hal tersebut maka dalam rangka meningkatkan kinerja aparat, organisasi dapat menjalankan usaha-usaha untuk mengembangkan karyawannya. Kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada tiga kelompok yaitu :
1.    Kompetensi Individu
Kompetensi individu adalah kemampuan ketrampilan melakukan kerja. Kemampuan setiap orang dipengaruhi oleh kemampuan dan ketrampilan kerja dan motivasi dan etos kerja. Kemampuan dan ketrampilan kerja setiap orang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang bersanngkutan, pendidikan, akumulasi pelatihan, dan pengalaman kerjanya.
2.    Dukungan Organisasi
Kinerja setiap orang juga dipengaruhi oleh adanya kondisi organisasi yang mendukung. Dukungan  organisasi dapat duwujudkan dalam bentuk pengorganisasian atas sistem manajemen, penyediaan sarana dan prasarana kerja yang memadai dengan tuntutan kerja, pemilihan teknologi tepat, kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja (Wahyu Purhantara, 2011).
Sedangkan kinerja manusia (human performance) adalah pencapaian (yang bernilai dan berharga) yang dihasilkan oleh perilaku manusia (Gilbert, 1978). Dalam rangka meningkatan kinerja SDM, perlu adanya pengembangan pegawai (SDM) melalui tiga jalur, yaitu : jalur pendidikan formal, jalur pelatihan kerja dan jalur pengembangan di tempat kerja (Heidjrahman dan Suad Husnan, 1995).
3.    Kompetensi SDM
Salah satu faktor yang menentukan kualitas kinerja adalah kompetensi SDM. Secara umum kompetensi diartikan sebagai hasil integrasi dari pengetahuan dan perilaku yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam pekerjaan. Menurut Payaman J. Simanjuntak (2005), Kompetensi SDM adalah kemampuan dan ketrampilan melakukan kerja. Kemampuan setiap orang dipengaruhi oleh kemampuan dan ketrampilan kerja dan motivasi dan etos kerja. Kemampuan dan ketrampilan kerja setiap orang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang bersangkutan, pendidikan, akumulasi pelatihan, dan pengalaman kerjanya (Wahyu Purhantara, 2011).
                  Kompetensi seseorang dapat berkembang atau meningkat melalui beberapa cara, seperti melalui pengalaman, belajar sendiri, pendidikan formal maupun melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) tertentu. Masing-masing pola perkembangan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, namun sebaiknya diperoleh malalui perpaduan dari semua cara tersebut. Dari aspek teoritis dan praktis perkembangan kompetensi yang diperoleh melalui Diklat dapat dikatakan lebih lengkap dan mendalam dari pada melewati pengalaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar